Sisi lain medsos emang kayak racun, soalnya sering mengakibatkan penggunanya kecanduan.
Karenanya, meski detoks medsos terdengar solutif dan mudah dilakukan, tapi benar nggak sih kamu melakukannya?
Bahkan, buat sekedar mencobanya aja, kok susah banget ya?
Lantas, gimana kalau nggak ada orang lain yang menolong?
Nggak usah sedih, kamu bisa melakukan cara lain yang nggak kalah ampuh! Karena, untuk jadi pribadi yang bijak dan sehat dalam bermedsos, detoks memang bukanlah satu-satunya cara.
Ada banyak langkah supaya kamu tetap bijak main medsos tanpa perlu 100% meninggalkan media sosial.
Paham Aturan Main
Dalam bermedia sosial, kunci utama itu terletak pada kontrol diri dan emosi. Bijak menilai hoaks atau bukan, memang menjadi sebuah soal penting. Namun, kalau nggak ada kontrol diri dan emosi juga nggak ada pemahaman soal “aturan main”, bisa-bisa media sosial malah merusak hidupmu.
Tentu, ada banyak cara kok untuk bikin kamu tetap sehat sekalipun kamu rajin main medsos. Salah satunya, membiasakan diri mengatur postin-an apa yang layak dibagikan atau nggak.
Jangan sampai kamu malah jadi penyebar hiaks atau mengganggu ketenangan orang lain karena dianggap mengunggah sederet posting-an yang “nyampah.”
Cara lain lagi, kamu juga bisa menyaring teman atau akun yang bisa memberikan pengaruh positif bagimu, bukan sebaliknya.
Anti-galau Tekan Unfollow
Kalaupun kamu sadar kalau sosial media sudah sangat nggak sehat, tapi hati dan jari masih enggan menjauh, apa lagi yang bisa dilakukan?
Yup! Barangkali kamu bisa mulai “menyaring” teman. Artinya jangan sampai tuntutan “follow back” akhirnya memaksamu mengonsumsi konten-konten yang justru nggak kamu sukai, nggak membangun, bahkan nggak bermanfaat buatmu.
Jadi, jika kamu membaca unggahan yang membuatmu kesal, tentu hal tersebut akan berdampak pada keadaan emosimu.
Barangkali sebagai solusi-bila pun kamu nggak mau unfollow, kamu bisa mulai berani menekan “mute” atau ”hide.”
Karena bagaimanapun juga, kontrol diri dan emosi nggak boleh lemah dan kalah dari tuntutan jari atau hati.