Eksfoliasi menjadi salah satu step dalam skincare yang wajib dilakukan secara rutin. Proses ini berguna untuk mengangkat sel kulit mati sehingga kulit bebas dari residu negatif yang menumpuk di kulit. Sebab apabila dibiarkan, residu negatif yang menumpuk dan mengendap di pori-pori akan menyebabkan kulit kusam, kasar, bahkan berjerawat.
Faktanya, kulit manusia beregenerasi secara alami setiap 2 hingga 4 minggu. Tetapi seiring bertambahnya usia, proses regenerasi kulit melambat. Maka dari itu dibutuhkan proses eksfoliasi untuk membantu kulit melakukan regenerasi secara sehat.
Sama pentingnya dengan menghidrasi kulit, mengeksfoliasi kulit juga memerlukan perhatian khusus. Proses eksfoliasi akan lebih maksimal jika dilakukan sesuai dengan jenis kulit. Eksfoliasi sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung caranya dan produk atau alat yang digunakan. Untuk mengetahui eksfoliasi yang paling cocok dengan jenis kulitmu, yuk simak penjelasannya!
Physical Exfoliation
Physical exfoliation atau eksfoliasi fisik adalah proses eksfoliasi kulit dengan cara menggosok permukaan kulit. Biasanya lebih umum dikenal dengan istilah scrubbing. Pada proses ini kamu tidak hanya dapat menggunakan scrub, kamu juga bisa menggunakan alat khusus seperti exfoliating brush, exfoliating sponge, serta exfoliating glove.
Meskipun eksfoliasi fisik lebih dikenal secara umum, nyata tidak semua tipe kulit dianjurkan untuk melakukan jenis eksfoliasi ini.
Eksfoliasi fisik akan cocok untuk kamu yang memiliki kulit normal atau kombinasi. Bagi pemilik kulit sensitif dan tipis, eksfoliasi satu ini dapat menyebabkan iritasi apabila produk atau alat yang digunakan terlalu kasar.
Sedangkan untuk pemilik kulit berminyak dan mudah berjerawat, eksfoliasi jenis ini memiliki potensi dapat menimbulkan peradangan pada jerawat.
Kamu bisa mengakalinya dengan memiliki scrub dengan bulir yang halus dan lakukan maksimal cukup 2 kali dalam sebulan.
Chemical Exfoliation
Chemical exfoliation atau chemical peeling juga merupakan salah satu jenis eksfoliasi yang mulai dikenal. Proses eksfoliasi satu ini memanfaat kandungan aktif pada produk seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid) contohnya glycolic acid, lactic acid, tartaric acid, dan citric acid, serta BHA (Beta Hydroxy Acid) contohnya salicylic acid. AHA dan BHA adalah senyawa aktif yang terbukti dapat mengangkat sel kulit mati lebih ringan sehingga kulit menjadi lebih cerah dan halus.
Kandungan AHA biasanya lebih cocok untuk tipe kulit kering karena lebih larut dalam air. AHA juga dapat membantu kulit yang kering menyingkirkan sel kulit mati dan mendorong pergantian kulit yang lebih sehat. Pemilik kulit kering dianjurkan lebih sering melakukan eksfoliasi untuk menghindari penumpukan sel kulit mati agar produk skincare dapat menyerap lebih maksimal dan efektif. Sedangkan BHA lebih cocok untuk pemilik kulit berminyak dan berjerawat karena bersifat oil–soluble, anti-inflamasi, dan antibakteri. Komponen BHA lebih efektif untuk membersihkan pori-pori, mengatasi komedo, dan mengontrol minyak.
Eksfoliasi jenis ini pada dasarnya cocok untuk berbagai jenis kulit selama kadarnya sesuai dan eksfoliasi tidak dilakukan berlebihan. Cukup lakukan eksfoliasi wajah maksimal 2 kali dalam seminggu.
Seiring berkembangnya industri kecantikan, kandungan aktif ini dapat ditemukan di berbagai produk perawatan kulit seperti toner, facial wash, serum, bahkan body care. Seperti contohnya Lervia yang dengan kandungan ekstrak susu kambing yang kaya nutrisi. Sebab ekstrak susu kambing sendiri mengandung senyawa AHA yang berfungsi sebagai eksfoliator. Sehingga Lervia dapat membantu kamu mewujudkan kulit halus dan lembut apabila digunakan secara rutin.
Enzymatic Exfoliation
Enzymatic exfoliation adalah eksfoliasi dengan memanfaatkan enzim dari sumber alami seperti buah. Jenis eksfoliasi ini mungkin jarang diketahui karena masih diklasifikasikan kedalam jenis chemical exfoliation. Namun jika dilihat berdasarkan objektifnya, eksfoliasi jenis ini biasanya terpisah dari chemical exfoliation.
Enzymatic exfoliation bekerja dengan cara menghancurkan jaringan kulit yang menahan kulit mati. Proses ini memanfaatkan enzim yang bersifat proteolytic dari buah-buahan seperti beri-berian, pepaya, labu, nanas, dan lain-lain.
Meskipun mirip dengan chemical exfoliation, enzymatic exfoliation dinilai lebih gentle di kulit karena hanya bekerja pada permukaan kulit saja. Sehingga jenis eksfoliasi ini cocok untuk kamu yang memiliki kulit sensitif.
Itu dia beberapa jenis eksfoliasi yang sesuai dengan tipe-tipe kulit. Sekarang Ladies lebih paham kan perbedaan dari ketiganya?
Selain wajah, tubuhmu juga perlu eksfoliasi secara rutin ya! Perlu diingat, setiap sehabis melakukan eksfoliasi, kamu dianjurkan untuk selalu menggunakan pelembap atau lotion serta sunscreen untuk menghindari kulit kamu dari iritasi.
Untuk menjaga kulitmu tetap halus dan lembut, jangan lupa selalu gunakan Lervia Sabun Susu dan Lervia Lotion Susu setiap hari. Selain mengandung ekstrak susu kambing, Lervia juga diperkaya UV Filter yang akan lindungi kulit kamu dari dampak buruk paparan sinar UV.
Yuk rutin lakukan eksfoliasi sesuai jenis kulitmu dari sekarang!