Healthyzona

Minum Air Dingin Bikin Gemuk, atau Sebaliknya?

air dingin

Minum air dingin menjadi favorit banyak orang karena menyegarkan. Apalagi saat cuaca sedang panas. Namun, sering kali kita mendengar perdebatan yang menyebut minum air dingin dapat menyebabkan kegemukan.  Benar nggak ya?

Yuk simak artikel ini untuk tahu kebenarannya dan apa saja sih resiko minum air dingin untuk tubuh?

 

1. Tidak mempengaruhi berat badan

Banyaknya anggapan yang beredar mengenai air dingin yang bisa menyebabkan kegemukan tentu hanya sebuah rumor dan mitos semata. Nyatanya air putih hangat maupun dingin sama-sama mempunyai 0 kalori dan nggak akan menyebabkan kenaikan berat badan atau kegemukan pada seseorang.

Menurut Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, air putih dingin yang diminum akan menyesuaikan dengan suhu tubuh kita, sehingga nggak akan membekukan lapisan lemak dan justru membantu menurunkan berat badan. Lalu apa sih yang menyebabkan berat badan bertambah? Campuran pemanis yang dimasukkan kedalam air dingin seperti gula adalah penyebab kalori di dalam tubuh meningkat dan menyimpan lemak di perut sehingga menyebabkan berat badan bertambah.

Air putih dingin juga bisa menjadi alternatif untuk kamu yang menyukai minuman manis seperti teh manis, es sirup dan minuman lainnya yang memiliki kalori tinggi. Selain itu, air minum yang dingin juga baik dikonsumsi saat selesai berolahraga untuk membantu mencegah overheat pada tubuh.

 

Baca Juga :   5 Minuman Nyegerin buat Nemenin Belajar di Rumah

2. Risko

Terlepas dari suhunya, mengonsumsi air putih memberikan energi bagi tubuh dan menjaga kita tetap fokus. Namun, ada pula resiko yang harus diwaspadai ketika terlalu sering mengonsumsi air putih dingin lho! Meskipun nggak dirasain sekarang, kebiasaan mengonsumsi air putih dingin akan berdampak untuk waktu panjang.

Minum air putih dingin secara terus menerus akan memperlambat proses pencernaan karena suhu dingin dari air es dapat menyempitkan pembuluh darah dan membuat perut berkontraksi dan sulit untuk mencerna makanan dengan maksimal. Sedangkan risiko lainnya jika mempunyai kebiasaan minum air dingin adalah kesulitan tubuh dalam mengembalikan suhu normal dengan cara membakar energi dan akan mempengaruhi tubuh dalam memproses makanan, sehingga sulit untuk menyerap nutrisi dengan baik. Kebiasaan mengonsumsi air dingin secara terus menerus juga memicu munculnya lendir pada lapisan kerongkongan dan jika dibiarkan akan membuat saluran kerongkongan menjadi lebih rentan terkena infeksi radang.

Untuk kamu yang seringkali merasa migren, akan lebih baik jika kamu mengurangi minum air dingin, karena suhu air yang dingin beresiko memperlambat sistem metabolisme tubuh dan memicu timbulnya rasa pusing di kepala atau migren.

 

Baca Juga :   #dirumahaja Jangan Malas. Kenali 5 Tanda Tubuhmu Kurang Gerak

3. Suhu air terbaik untuk diminum

Pada dasarnya suhu air yang bisa dikonsumsi beragam ada yang dingin, sedang, dan hangat. Namun sebuah penelitian menyebutkan bahwa suhu air minum yang paling tepat diberikan kepada atlet yang mengalami dehidrasi adalah 16° celcius, namun ada pula yang mengatakan bahwa suhu terbaik air minum untuk dikonsumsi adalah 10-15° celcius, karena merupakan suhu air minum yang paling mudah dicerna oleh lambung. Kalau kamu nggak terlalu suka minum air hangat, maka minum air putih dalam suhu ruangan menjadi solusi yang tepat. Namun di beberapa kasus,  minum air dingin dengan suhu 4° celcius ke atas akan bermanfaat jika dikonsumsi setelah berolahraga.

Nah, setelah mengetahui informasi di atas, kita harus lebih bijak dalam menentukan pilihan, apakah minum air dingin atau air hangat. Tentunya dengan memperhatikan kondisi tubuh dan suhu tempat kita berada serta jangan lupa mencukupi cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak 2 liter atau 8 gelas per hari. Drink water and stay hydrated, Gaes!