Healthyzona

Tips Untuk Merdeka dari Pembullyan

Tips Untuk Merdeka dari Pembullyan

Pembullyan memang meresahkan dan bisa terjadi pada siapa saja. Nggak cuma dilakukan oleh orang dewasa, pembullyan juga marak terjadi di kalangan anak-anak sekolahan. Tapi tenang, hal ini tentu bisa diatasi. Simak tips berikut ini biar lepas dari pembullyan!

 

Tunjukkan Prestasi

 

Biasanya sih, alasan pelaku bullying melakukan aksi nya karena rasa iri atas kelebihan yang dimiliki oleh korban yang tidak dimiliki oleh pelaku bullying. Hal yang perlu kamu lakukan adalah menunjukkan prestasi yang kamu miliki dan jangan pernah ragu membuktikan bahwa kamu tidak pantas untuk ditindas. Dengan menunjukkan prestasi, membuktikan bahwa kamu tidak mudah dikalahkan. Tentu saja hal ini membuat pelaku bullying mundur perlahan.

 

Jalin Pertemanan dan Persahabatan Dengan yang Lain

 

Kalau diperhatiin sih, korban bullying memang cenderung menyendiri, nggak terbuka dan biasanya nggak punya banyak teman. Selain merupakan dampak dari pembullyan, hal ini tentu jadi celah bagi para pelaku bullying untuk semakin menindas korbannya. Hal yang perlu kamu lakukan adalah menjalin pertemanan atau persahabatan dengan orang yang senantiasa memberikan dukungan. Semakin banyak teman atau sahabat yang berada di pihakmu maka pelaku bullying akan berpikir ulang dan semakin ragu untuk menindasmu.

 

Baca Juga :   Nggak Usah Pusingin PSBB, Lebih Baik Ikuti Gaya Hidup Sehat Ala Korea Aja

Tumbuhkan Rasa Percaya Diri

 

Pelaku bullying biasanya cenderung memilih target korban yang tidak percaya diri. Semakin korban tidak percaya diri maka pelaku akan semakin gencar untuk menindas. Maka dari itu, sangat penting menumbuhkan rasa percaya diri agar kamu merasa mampu untuk melawan rasa takut pada pelaku bullying. Kalau kamu sudah percaya diri, dijamin pelaku bullying pasti malas berurusan dengan kamu, apalagi sampai menindas. Ini bisa jadi tiket agar kamu bisa lepas dari pembullyan, Gaes!

 

Tidak Terpancing untuk Melawan

 

Siapa sih yang terima kalau di bully terus-terusan? Pasti ada saja momen ketika emosimu memuncak dan tidak bisa dibendung kemudian terpancing untuk melawan balik. Tapi justru dengan menyerang dan melawan pelaku bullying membuatnya semakin bersemangat untuk mengganggumu. Melawan balik sih memang nggak salah, tapi kamu perlu memikirkan dampaknya. Maka sebaiknya kamu harus tetap santai dan tetap bersikap tenang menghadapinya.

 

Baca Juga :   5 Aroma Penghilang Stres

Jadikan Penyemangat untuk Sukses

 

Nggak sedikit korban bullying yang berhasil membuktikan bahwa mereka mampu lepas dari pembullyan loh, karena perundungan yang dialami selama ini dijadikan sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan. Sebagai korban kamu hanya perlu menyikapinya dengan positif dan tenang, buktikan bahwa kamu mampu lebih baik dari orang-orang yang pernah membully kamu sebelumnya.

 

Jangan Tunjukkan Ketakutan dan Kesedihan

 

Semakin menunjukkan rasa takut dan kesedihan, maka pelaku jadi semakin nggak segan untuk menindas para korbannya sampai ia merasa puas karena berhasil menghancurkan benteng pertahanan korban. Sebaiknya ketika menjadi korban, kamu nggak perlu terlalu larut sampai menunjukkan ketakutan dan kesedihan di hadapan pelaku. Semakin pintar menyembunyikannya maka posisi kamu satu tingkat jadi lebih tinggi dan aman. Bisa dipastikan kalau kamu konsisten melakukan cara ini, pelaku lama kelamaan berhenti melakukan perundungan ke kamu.

 

Baca Juga :   Tetap Segar saat Puasa, Ini Tipsnya!

Laporkan pada Pihak Berwenang

 

Jalan terakhir adalah dengan melaporkannya ke pihak yang berwenang agar diberikan sanksi yang serius dan memberikan efek jera bagi para pelaku bullying. Biasanya sih sampai di tahap ini pelaku perundungan nggak akan berani macam-macam lagi, karena sudah ditangani oleh orang-orang yang ahli menuntaskan bullying. Kamu hanya perlu mengumpulkan keberanian untuk speak up dan lebih tegas untuk mengakhiri penindasan yang kamu alami dengan melaporkannya.

Selain cara di atas, kamu bisa meminta pertolongan ke orang-orang sekitar atau orang yang lebih dewasa, kedua orang tua misalnya. Ingat bahwa kamu nggak sendiri, masih banyak yang peduli and do not take it personal. Ayo tunjukkan kalau kamu lebih baik dari mereka yang pernah membully dan saatnya merdeka dari pembullyan!